Takdirku


                                             TAKDIRKU
Aku berlari, mengejar dan mengejar dia. Air mata menetes dari mataku. Karena terlalu cepat berlari, aku hampir menabrak seorang perempuan. Aku meminta maaf padanya dan berjalan mundur. Tetapi aku malah menabrak seorang laki laki. Aku terjatuh. Aku ingin kembali bangkit tetapi tidak bisa. Kaki ku sudah sakit sekali. Aku hanya bisa menangis sesengukan.
Pagi ini seperti biasa, aku pergi ke sekolah dengan memakai sepeda bmx ku. Jarak antara sekolah dan rumahku cukup dekat. Hanya 250 meter. Oh iya, nama ku Amelia dwi putri. Seorang anak Sma bina bangsa yang imut, hehehe bercanda. Sekarang aku sudah menduduki bangku kelas 3 sma. Ujian sekolah sudah di laksanakan, sekarang kami hanya hadir ke sekolah hanya untuk menambah nilai absensi aja.
Aku sudah sampai di sekolah. Aku mermarkirkan sepedaku di tempat parkir sepeda. Teman teman 1 club bmx ku pun sudah menunggu. Ada Momo,Ivan,Faqih,Ridha,. Tak mengherankan kalau semuanya cowok, anak cewek kan biasanya ikut club yang berbau cewek. Sedangkan aku hanya kebetulan aja sih ikut club bmx, karena aku punya bmx, terus juga club cewek gak asyik banget.
“Kian sudah nunggu kamu lo !!”kata Momo
“oh iya mo, aku ke kelas dulu ya”kataku
“iya”
Ivan pun mengikutiku dari belakang, maklum aku dan ivan kan satu kelas. Kalian pasti heran siapa Kian. Yaa dia pacarku.
“Yank !!” ucap Kian dari depan kelasku
“sssttt mencolok banget sih”ucapku
“hehehehe”tawa Kian
“sini biar aku bawain tas kamu”kata Ivan
Aku pun memberikan tasku padanya.
“nggak biar aku aja”sela Kian sambil menarik kembali tasku dari tangan Ivan
“apa sih mau kamu, tasnya sudah di tangan ku mau kamu rebut lagi, jangan asal mau rebut aja, kamu kalah cepat denganku”kata Ivan
“nggak, aku kan pacarnya, jadi aku punya kewajiban itu”sahut Kian sambil menarik paksa tasku
“terserah kamu aja, dan jangan terlalu sombong”kata Ivan sambil mendorong dada Kian
Ya begitulah, Kian dan Ivan adalah rival. Kian adalah kapten tim basket sekolah, sedangkan Ivan kapten tim sepak bola merangkap sebagai atlet badminton yang handal di sekolah. Ivan dulu pernah sempat jadi mantanku di smp, walau begitu aku sebenarnya nggak terlalu kenal dengannya karena beda sekolah. Dia nembak aku di facebook, dan aku terima. Namun karena jarang ketemu aku mutusin dia. Penyesalan sih ada, aku baru tau di Sma ini kalau dia adalah orang baik, setia, mapan, namun sekarang aku sudah punya Kian. Aku akan tetap menyukai Kian.
Selesai meletakkan tas ku, Kian menarikku keluar dan membawaku  ke lapangan basket. Aku dan Kian pun duduk – duduk di kursi taman dekat lapangan basket.
“Yank !”panggil Kiano agustine itu
“hmph”kataku
“lulus Sma ini kamu mau ngelanjutin kemana ?”tanyanya antusias
“Mmmm, mungkin aku kuliah di sini aja, baru kalau sudah S2 di Eropa”kataku
“Oooooo, kalau aku mungkin nggak akan nge-lanjutin lagi”katanya  murung
What ??!!! kenapa ?? setauku Kian kan orang berada, mana mungkin dia nggak punya uang untuk nge-lanjutin pendidikannya.
“Kenapa ?”kataku penasaran
“apanya yang kenapa ?”katanya sok bodoh lagi
“kata kamu, kamu nggak akan nge-lanjutin sekolah lagi”ucapku
“maksudnya nggak nge-lanjutin Sma lagi, pasti langsung ke perguruan tinggi gitu”candanya
“kamu”kataku sambil menepuk nepuk badan Kian. Kami tertawa tawa kegirangan.
Bel tanda masuk pun berbunyi. Aku melihat Ivan berdiri dekat pohon seperti menunggu seseorang. Aku pun berpisah dengan Kian, karena kelas kami berbeda. Aku pun menghampiri Ivan.
“kamu nunggu siapa ?”tanyaku
“nunggu kamu”kata Ivan
“nunggu aku ?”tanyaku lagi
“iya, ayo kita ke kelas”ajaknya
Ivan pun merangkulku, aku dan Ivan pun pergi ke kelas.
Sepulang sekolah.
Aku dan teman teman club bmx sedang nongkrongan di parkiran sepeda. Kian dengan motor sportnya pun mendekati kami.
“nggak pulang ?”tanya Kian sambil membuka helm nya
“nanti aja, masih asyik ngumpul kok”jawab ku
Ivan pun duduk di seblahku sambil menyodorkan sebuah minuman kaleng. Kian tampak mendengus dan menatap sinis kepada Ivan.
“Kian pulang !!”suruhku
Kian pun melaju dengan motornya.
“kenapa sih dengan tuh anak ?”Tanya Momo
“tau”sahutku
“bro, katanya ada festival bmx, setiap sekolah di minta mengirimkan satu club bmx nya. Untuk Sma bina bangsa, kita yang di pilih, kalau nggak salah hari minggu ini”kata faqih
“wah keren tuh”kataku
“Eaaa.. nanti kita pakai baju yang biru, tapi jaketnya yang hijau aja”kata Ridha
“sip sip, kita udahan dulu ya”kata Momo
Kami pun pulang ke rumah.
Hari festival
Disini kami jadi punya banyak pengalaman, mulai dari cara mengendarakan sepeda, macam macam body bmx, dan saling berkenalan dengan aggota club yang lain. Tak lama kemudian telponku berdering.
“hallo”
“hallo, Amel, aku sekarang ada di mall, barusan aku nge-liat Kian bawa cewek pake motornya, cewek nya meluk banget gitu. Selesai markirin motornya mereka masuk ke bioskop, kebetulan aku juga ke bioskop dan nonton film yang sama dengan mereka, eh di tengah kegelapan bioskop dia malah ciuman dengan itu cewek”kata Jessica panjang lebar
“apa ???? kok bisa gitu sih”kataku cemas
aku sempat foto mereka waktu ciuman, karena kilat handphone nya terang banget aku ketahuan, Kian langsung marah marah sama aku, kami bikin keributan di sana, Kian langsung narik aku ke luar bioskop dan menyuruh aku untuk menghapus foto itu, untung aku bisa ngelabuin dia, aku ngeluarin hp ku yang satu nya dan pura pura menghapus foto itu”ucap Jessica
“aku nggak percaya Kian bisa begitu sama aku, sekian lama pacaran sama aku kok begitu sih”kataku masih tak percaya
“kamu nggak percaya ??? aku bisa kok ngasih fotonya sama kamu, tunggu aku kirim fotonya ya”kata Jessica dan menutup telponnya
Tak lama kemudian sebuah MMS masuk ke handphoneku. Dan ternyata benar,  Kian emang benar ciuman. Cewek itu kelihatan asing buatku, ternyata, itu Eva, sahabatku di smp.
Aku menangis sesengukan. Terduduk lemah di tengah keramaian orang. Ivan yang melihatku langsung mendekatiku.
“kamu kenapa nangis ?”Tanya Ivan
Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya. Aku pun di rangkul Ivan ke dekat kumpulan sepeda bmx club kami.
“kenapa sih ?”Tanya Ivan
Aku pun menyodorkan handphoneku.
“apa apa an sih Kian ? harus di kasih pelajaran tuh anak”kata Ivan
Ivan pun menelpon seseorang dari handphonenya.
“Kiano, lo di mana ?”katanya kasar
Ternyuata Ivan nelpon Kian.
“udah deh van, biarin aja”kataku pada Ivan
“lo bisa ke festival bmx nggak ? di taman anggrek ?”kata ivan lagi
“oke gue tunggu lo”ucap Ivan dan mematikan telponnya
“kamu gila ya, sudah di sakiti gitu masih mau bela belain dia”kata Ivan
“aku cinta banget sama dia”kataku
“nggak peduli cinta atau apa tapi kamu sudah dia sakitin, kamu paham nggak ?”Tanya Ivan
Aku hanya bisa mengangguk pelan kepada Ivan.
Tak lama kemudian Kian datang dengan Eva, cewek yang barusan di ciumnya.
“aku nggak percaya Kian, kamu bisa nge-lakuin ini ke aku, apa salahku ke kamu kian ?”tanyaku
“maafin aku ya, aku sudah nge-bohongin kamu, tapi please deh aku sebenarnya juga gak mau gini sama kamu, aku di tantang Momo untuk dapetin kamu, setiap bulan aku di kasih Momo 500.000, sebenarnya Momo yang suka sama kamu, dia iri karena Ivan bisa dapetin kamu di smp, tapi karena sudah pernah kamu tolak dia jadi nyuruh ke aku, aneh kan. Tapi akhir akhir ini, aku jadi suka sama kamu mel”jelas Kian
Buk… tamparan keras mengenai wajah Kian, itu dari Ivan.
“sudah van”aku menenangkan Ivan”Eva, kenapa kamu nggak ngasih tau yang sebenarnya sama aku sih ?”tanyaku
“kamu nggak bisa mikir, uang dari Momo itu  buat aku aja, kamu nggak bisa mikir uang ?”Tanya Eva balik
Kian yang tadinya jatuh, berdiri dan nampar Eva. Eva pun langsung pergi. Kian malah jatuh lagi. Tapi kali ini dia nggak sadarkan diri, dia pun di bawa ke rumah sakit.
Mama Kian nangis banget, aku ikut merasa bersalah. Aku pun memegang tangan Kian, Kian pun siuman.
“mel, hidup aku gak lama lagi”kata Kian lemah
“ssstttt, jangan bilang gitu”kataku
“aku serius mel, aku mengidap penyakit kanker otak”katanya lemah”aku pesan sama kamu ya, kamu balikan saja dengan Ivan, dia lebih menyukaimu mel”suaranya mengecil
“ingat pesanku ya. AMELIA DWI PUTRI”Kian pun langsung memejamkan matanya
Aku menangis, aku menggoncang goncangkan tubuhnya, denyut nadinya hilang. KIANO AGUSTINE telah pergi ke alam sana. Tangisku semakin kencang.
“AMEL !!! AMEL !!!” panggil seseorang
Aku pun membuka mataku, penglihatanku sedikit kabur setelah aku siuman tadi.
“kenapa kamu mengigau mel ?”kata Ivan
“kita dimana ?”tanyaku
“di ruang tunggu rumah sakit”kata Ivan
“Kian mana ?”tanyaku
“Mmmm, Kian meninggal mel . . penyakitnya kambuh”kata Ivan”lama banget sih kamu pingsannya”tambahnya
“memangnya aku pingsan sejak kapan ?”tanyaku
“sejak di festival tadi, sampai sekarang jam 7 malam”jawab Ivan
“jadi waktu Kian meninggal aku belum sadar ?”tanyaku lagi
“iya”
Tapi kenapa. .. . dalam mimpiku tadi aku bertemu dengan Kian ya ???
Hari kelulusan
“akhirnya kita lulus juga”kata Ivan
Aku hanya bisa senyum, aku masih sedih dengan kepergian Kian yang secepat itu. Walau cinta itu palsu, aku tetap menyukai Kian. Aku teringat pesan Kian dalam mimpiku untuk balikan sama Ivan. Aku menatap Ivan, dia tersenyum padaku. Aku langsung memeluknya.
Aku pun pulang ke rumah. Aku lelah sekali. Aku kembali merenungi, mengingat ingat kenangan indah itu. Tapi sekarang aku hanya menginginkan Ivan tidak lebih dan tidak kurang, bukan karena Kian menyuruhku balikan, bukan karena dia mantanku, tetapi karena sekarang aku memang menyukainya.
1 minggu sudah aku tidak bertemu dengan Ivan, smsku nggak di balas, telponku nggak di angkat. Hari ini aku ingin pergi ke rumahnya, aku ingin menyatakan perasaanku yang sebenarnya.
Sesampainya di rumah Ivan, aku mengetuk pintu rumahnya.
“assalamualaikum,”ucapku
Pembantu rumah Ivan pun membuka pintunya.”waalaikumsalam, ada apa de’”tanyanya
“Ivan nya ada ?”tanyaku
“barusan pergi, bawa bawa koper gitu”kata pembantu Ivan
“ke mana ?”tanyaku lagi
“Ke bandara, katanya sih mau ke Eropa”ucap pembantu Ivan lagi
“hah ???!!!! bandara mana ?”tanyaku lagi
“bandara soekarnoe hatta”katanya
“makasih ya”kataku sambil berlari ke arah mobilku
Aku pun melaju ke arah bandara. Sesampainya di bandara, aku menanyakan pada resepsionis keberangkatan Eropa.
“keberangkatan Eropa kapan ?”tanyaku
“maaf mbak, keberangkatan Eropa 10 menit lagi”jawabnya
Aku pun berlari ke arah terminal 1 B.
Aku berlari, mengejar dan mengejar dia. Air mata menetes dari mataku. Karena terlalu cepat berlari, aku hampir menabrak seorang perempuan. Aku meminta maaf padanya dan berjalan mundur. Tetapi aku malah menabrak seorang laki laki. Aku terjatuh. Aku ingin kembali bangkit tetapi tidak bisa. Kaki ku sudah sakit sekali. Aku hanya bisa menangis sesengukan.
Terlihat di papan keberangkatan pesawat garuda Indonesia itu sudah lepas landas.
Aku pulang dengan tangan hampa.
2 jam kemudian.
Aku membuka siaran televisi, ada berita kecelakaan pesawat. Aku berharap itu bukan pesawat yang di tumpangi oleh Ivan. Namun, apa yang dapat di kata. Itu pesawat yang di tumpangi oleh Ivan. Oh tuhan…… kenapa orang yang ku sayangi harus pergi meninggalkanku dengan keadaan seperti ini. Aku hanya bisa menangis dan menangis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Story Telling "The Crying Stone"

kata hati

Resep Wadai Khas Banjar Bingka Kentang